Selasa, 14 Desember 2010

IDM portable

IDM Portable
Seperti yg anda ketahui, Internet Download Manager/IDMan/IDM merupakan salah satu software download manager yg sangat powerfull dan terkenal. Seperti postingan saya sebelumnya IDM merupakan suatu alat untuk menaikan kecepatan pada saat proses download.

Kelebihan lainnya yaitu IDM dapat menunda dan melanjutkan kembali file yg sedang didownload tanpa merusak file tersebut, dan IDM berperan penting dalam mengurangi error/kesalahan yg terjadi pada saat proses download berlangsung yg disebabkan oleh koneksi yg tidak stabil.

Mungkin banyak yg bertanya kenapa saya memposting IDM lagi..
Memang benar saya telah memberikan IDM Versi 5.15 pada postingan yg lalu, untuk meihatnya silakan klik disini.

Tapi pada posting kali ini saya memberikan IDM PORTABLE.
Terus apa bedanya dengan IDM biasa??
Pada versi portable, yg membedakanya adalah software/program ini tidak memerlukan proses instalasi, anda cukup dengan meng-copy foldernya dan mem-paste-kannya ketempat yg anda inginkan.

Anda juga dapat menaruh IDM portable kedalam flash disk, dengan begitu anda dapat menggunakan IDM di warnet, kantor, dan dimanapun anda berada.

Lalu anda tinggal menjalankan IDM.exe, dan secara otomatis IDM akan melakukan penyesuaian dengan browser yg terdapat dikomputer tersebut, seperti Mozilla FirefoxInternet explorer dan lainnya.

silahkan download diSINI gratis
paswordnya: chofaz

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN


EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
“Contoh Rancangan Evaluasi Program
Pemprosesan”



  

Achmad Waris
071024002


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2010



Tripusat Pendidikan


Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer sejumlah kecil orang karena
hubungan semenda dan sedarah. Perkembangan kebudayaan dan aspirasi individu maupun masyarakatnya menyebabkan peran keluarga terhadap anak-anaknya mengalami perubahan.
Fungsi dan peranan keluarga (di samping pemerintah dan masyarakat) dalam SISDIKNAS Indonesia tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, tetapi keluarga juga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan lainnya. Keikutsertaan keluarga itu meliputi tahap perencanaan pemantauan dalam pelaksanaan, maupun dalam evaluasi dan perkembangan.

Sekolah
Diantara tripusat pendidikan , sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Sekaolah seharusnya menjadi menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu warga masyarakat, warga negara dan warga dunia pada masa depan. Sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengtahuan dan teknologi, tetapi tetap berpijak pada ciri keindonesiaan.
Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah antara lain:
• Pengajaran yang mendidik
• Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan.
• Pengembang perpuatakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar (PSB).
• Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah, khususnya yang terkait dengan peserta didik.

Masyarakat
Kaitan masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi, yakni
- Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
- Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
- Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar.

Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari masyarakat beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya.
Media massa merupakan salah satu factor dalam lingkungan masyarakat yang makin penting peranannya. Pada umumnya media massa mempunyai 3 fungsi yakni informasi, edukasi, dan rekreasi. Media massa juga memiliki 3 macam pengaruh yakni pengaruh sosialisasi dalam arti luas, pengaruh khusus dalam jangka pendek dan memberikan pendidikan dalam pengertian yanag lebih formal

Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan

Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Bab ini akan membahas tentang pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan, tripusat pendidikan dan pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan dan perkembangan peserta didik.
A.    PENGERTIAN DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarny lingkungan mencakuplingkungan fidik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
B.    TRIPUSAT PENDIDIKAN
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.

1.     Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
Ø      Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Ø      Menjamin kehidupan emosional anak
Ø      Menanamkan dasar pendidikan moral
Ø      Memberikan dasar pendidikan sosial.
Ø      Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2.     Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
Ø      Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
Ø      Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
Ø      Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
Ø      Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
3.     Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
C.    PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1.     pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2.     pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3.     pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.


Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Tugas kewirausahaan

BAB I
Pendahuluan
1.1  latar belakang usaha

Dijaman sekarang ini banyak masyarakat yang ingin memberikan kepuasan dalam hal makanan dan ingin memanjakan lidah mereka,Melihat dari pasar yang seperti itu dengan hasil yang menggiurkan maka munculah idea untuk membuat ikan pindang menjadi makanan yang lebih menarik lagi dengan cara dibuat menjadi petis.
Petis pindang merupakan hasil pengolahan ikan/pindang yang cukup dikenal, terutama di pulau madura dan biasanya digunakan sebagai lauk pauk atau campuran makanan rakyat yang khas Madura.
Petis pindang dihasilkan dan cairan rebusan ikan yang cukup kaya kandungan proteinnya dan ditambahkan bumbu serta bahan pembantu yang kemudian pengalami proses perebusan sehingga menghasilkan produk yang cukup liat bercitarasa khas. dengna rasanya yang enak dan khas itu, tidak gampang busuk, dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Untuk membuat petis pindang itu sangatlah mudah, kita cuma butuh ketelatenan dan keuletan.
Tujuan pembuatan petis pindang adalah untuk pengawetan (memperpanjang daya simpan) dan produk akhir (petis) yang dihasilkan. Produknya cukup liat dan memiliki citra rasa yang khas. pindang dapat disimpan dalam waktu yang lama.

1.2   Informasi tentang usaha yang dijalankan

Pembuatan petis pindang adalah pengolahan ikan/pindang berbentu jell(seperti lem) yang merupakan perpaduan homogen antara protein dan karbohidrat serta bumbu dengan citarasa yang khas. untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin bertambah dan semakin banyak dan menjadi oleh-oleh yang khas dari pulau Madura.
1.3   Sebab-sebab pemilihan usaha
Adapun penulis memilih usaha ini karena penulis melihat adanya peluang yang terbuka lebar untuk mengembangkan bisnis di sektor ini. Adapun karena permintaan pasar yang semakin banyak dan belum banyaknya pengusaha yang menggeluti dan kurang berani dalam menjalankan usaha ini, itu yang menyebabkan kami selaku pengusaha ingin melakukan dan membudi dayakan usaha tersebut. agar makanan petis pindang ini menjadi lebih menarik dan menjadi ciri khas oleh-oleh pulau Madura.Dan karena biaya pembuatan petis pindang yang tidak terlalu besar dan hanya keuletan yang dibutuhkan dalam usaha petis pindang ini, namun harus tetap teliti dalam proses pembuatan petis pindang itu sendiri. Karena semakin baik memilih ikan pindang tersebut maka semakin baik pula hasil petis yang dihasilkan dari proses pembuatan petis pindang itu sendiri.
Petis pindang kualitas sedang banyak dipakai untuk saus Rujak Uleg dan Tahu Tek (Tahu Gunting) dengan takaran yang bervariasi. Umumnya dikombinasi dengan secolek petis kualitas istimewa untuk menambah efek gurih.
Saus Kacang pada sate madura umumnya menggunakan sedikit petis istimewa pada pembuatannya sehingga saus menjadi lebih sedap dengan cita rasa yang khas. Sambal kecap menjadi lebih pekat dan gurih dengan tambahan petis udang.
Petis pindang kualitas biasa banyak dipilih untuk saus gorengan karena rasanya yang ringan dan murah sehingga cocok untuk menemani gorengan yang harganya juga murmer cuma limaratus perak sepotong.
Petis pindang lebih sedikit variasi penggunaannya karena hanya dikenal di daerah Madura dan sebagian wilayah Tuban. Karakter rasanya kuat dengan aroma yang enak, cenderung asin dibandingkan petis udang yang manis. Telur Bumbu Petis lebih terasa sedap bila menggunakan petis ikan, di Madura biasa dipakai sebagai saus rujak ala Madura.
1.4  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan penulisan makalah usaha ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui tatacara proses pembuatan petis pindang.
2.      Untuk mengetahui prospek bisnis petis pindang.
3.      Untuk meyakinkan para investor atau pemilik modal untuk serta dalam usaha pembuatan petis pindang.